Nama
Indonesia : Macan Tutul
Common
Name : Leopard
Nama
Latin : Panthera pardus
Klasifikasi : Ordo Carnivora, Familia Felidae
Macan
tutul adalah predator yang lincah dan mereka berburu secara diam-diam. Walaupun
relative lebih kecil dibandingkan keluarga kucing besar lainnya, dengan otot
rahangnya yang kuat macan tutul mampu memangsa makhluk lain yang ukurannya
lebih besar. Selain itu, mereka juga memiliki cakar dengan kuku tajam yang
dapat menerkam dan melukai mangsanya. Hewan ini juga dikenal dengan sebutan
harimau dahan karena kemampuan memanjatnya yang luar biasa, yang berasal dari
otot belikat yang benar-benar kuat. Hewan ini disebut juga dengan hewan nocturnal, artinya mereka aktif dimalam
hari. Di siang hari mereka akan tidur, dan mulai berburu kala matahari telah
terbenam sepenuhnya. Pada mulanya,
orang berpikiran bahwa macan tutul adalah hibrida
dari singa
dan harimau,
sehingga muncul nama "leopard" di kalangan peneliti Eropa awal. Macan tutul jawa (P. p. melas) adalah fauna identitas Jawa Barat
dan termasuk hewan yang terancam punah di Indonesia.
- Perilaku Macan Tutul : Macan tutul hidup secara soliter dan masing-masing mempunyai wilayah teritori yang terkadang saling tumpang tindih. Macan tutul jantan memiliki wilayah yang lebih luas dan terkadang sebagian menyatu dengan wilayah betina. Mereka terus berpindah-pindah di wilayahnya, dan jarang menetap di suatu tempat lebih dari 2 hari. Wilayah seekor macan tutul ditandai dengan urin dan bahkan bekas cakarannya, yang bertujuan untuk memberi tahu macan tutul lain bahwa itu adalah wilayahnya. Macan tutul akan dapat ditemui bersama-sama dengan macan lain pada waktu musim kawin.
- Deskripsi tubuh Macan Tutul : Ukuran tubuh macan tutul beragam. Pejantan biasanya berukuran 30% lebih besar daripada betina, macan tutul jantan memiliki berat berkisar antara 30 kg sampai 91 kg dan macan tutul betina memiliki bobot tubuh seberat 23 kg sampai 60 kg. Total panjang dari kepala dan tubuhnya biasanya di antara 90 cm dan 165 cm. Ekor macan tutul relative panjang di antara genus Panthera. Dan tinggi sampai ke bahunya di antara 45 cm - 80 cm. Namun, ukuran macan tutul dapat berbeda-beda setiap ekosistem. Variasi ukuran ini dipengaruhi oleh kualitas dan keberadaan mangsa di daerah tersebut. Warna tubuhnya bervariasi antara kuning dan putih dengan totol-totol hitam. Untuk macan tutul di Afrika Timur, totolnya cenderung berbentuk bundar, sedangkan di Afrika Selatan cenderung berbentuk segi empat.
- Habitat dan Daerah Persebaran Macan Tutul : Macan tutul menyukai area yang padat akan semak-semak di lingkungan berbatu, dan di dekat sungai yang berada di hutan. Namun, mereka dapat beradaptasi dengan baik di daerah panas maupun dingin, di baik di sabana yang luas maupun di hutan hujan tropis. Oleh karena itu mereka masih dapat bertahan dari peningkatan pemukiman manusia. Mereka suka beristirahat di pepohonan, tempat mereka menyantap mangsanya agar terhindar dari rival pencuri. Wilayah persebaran kucing ini merupakan wilayah terluas dibandingkan kucing besar lainnya. Mereka banyak ditemukan di bagian timur dan tengah Afrika. Sementara di Asia, hanya di temukan di bagian tengah dan barat daya Asia meskipun sangat jarang, sementara di bagian utara status mereka kritis. Populasi yang cukup banyak di Asia yaitu di subkontinen India, Asia Tenggara, dan Cina. Wilayah macan tutul: sudah tidak ada (merah), tak menentu (kuning), sangat terpisah (hijau muda), saat ini (hijau pekat)
- Mangsa : Macan Tutul merupakan pemburu oportunitis, yang menggunakan segala kesempatan untuk mendapatkan mangsanya. Mereka memakan hampir segala mangsa dari berbagai ukuran. Mangsa utamanya terdiri dari aneka hewan menyusui, binatang pengerat, ikan, burung, monyet dan binatang-binatang lain yang terdapat disekitar habitatnya. Pada umumnya, Macan Tutul menghindari manusia. Namun macan yang kurang sehat, kelaparan atau terluka sehingga tidak dapat berburu mangsa yang biasa, dapat memangsa manusia. Ada peristiwa mengenai seekor Macan Tutul jantan di Rudraprayag memangsa lebih dari 125 jiwa, dan seekor Macan Tutul betina yang disebut "Macan Tutul Panar" memangsa lebih dari 400 jiwa pada awal abad ke-20 di India.
- Reproduksi : Macan tutul melakukan perkawinan setelah melakukan percumbuan yang membutuhkan waktu cukup lama, perkawinan dilakukan berulang-ulang hingga waktu 5 hari. Musim kawin sekali dalam satu tahun yakni pada bulan Mei hingga Juni. Lama macan tutul betina mengandung yaitu 90 smpai dengan 105 hari. Anak yang dilahirkan 2-3 ekor dan akan diasuh oleh induknya hingga waktu 1 tahun. Bayi macan tutl yang baru lahir masih berwarna abu-abu dan masih belum terlihat totolnya. Selama merawat bayinya, sang betina akan berhenti menjelajahi wilayahnya hingga anaknya telah cukup besar untuk menghidupi diri sendiri. Ia terus menjaga anaknya tetap tersembunyi selama 8 minggu pertama. Bayi macan tutul baru dapat diberi makan daging oleh induknya setelah 6-7 minggu setelah kelahiran, dan sang induk tetap menyusui anaknya untuk lebih dari 3 bulan ke depan.
Daftar Referensi
http://lintangluku.com/macan-tutul/#.Uyb-Xc5-b_k
Sumber
gambar
ParfaitImage, AllPosters.com, Cheelov-ToastedSuzy, Tumblr.com, Wikipedia
yg bahasa Inggris mana?
BalasHapus