China lewat misi Cang’e
sukses mendarat di bulan pada hari Sabtu (14/12/2013) malam waktu setempat. Kesuksesan
itu menandai saat pertama China mendaratkan wahana antariksa di bulan.
Chang’e memulai
soft-landing di Bulan pada Sabtu malam sekitar pukul 21.00 waktu China. Chang’e
kemudian mendarat di Sinus Iridum, atau Bays of Rainbow, Bulan, 11 menit
setelah proses soft-landing tersebut.
Selama proses
pendaratan, Chang-e mulai turun dan melambat pada ketinggian 15 km di atas
permukaan Bulan, kemudian bertahan pada ketinggian 100 meter untuk melakukan
evaluasi lokasi pendaratan sebelum akhirnya sukses mendarat.
Dengan pendaratan
ini, China menjadi negara ketiga setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet yang
mendarat di Bulan. Pendaratan misi Chang’e dibantu dengan derektor yang lebih
maju dari misi Apollo sehingga mampu mengevakuasi lokasi pendaratan lebih
detail dan tepat.
Wu Weiren, kepala
perencanaan program misi Bulan China, mengatakan, proses pendaratan adalah
tahap paling penting dalam misi Chang'e. China mengandalkan proses auto-control
untuk mengukur kecepatan, penentuan lokasi pendaratan, dan pada saat gerak
jatuh bebas.
Agar pendaratan
mulus, China dilengkapi dengan peredam tekanan di empat "kakinya".
Chang'e sendiri merupakan wahana China pertama yang didesain punya
"kaki". Chang'e mengadopsi beragam mesin pendorong yang didesain oleh
insinyur China.
Chang'e juga dibekali
kendaraan penjelajah Bulan bernama Yutu. Nantinya, Yutu bertugas menyelidiki
struktur geologi Bulan dan sumber daya alamnya. Yutu akan berada di Bulan
selama setahun sementara Chang'e hanya 3 bulan.
Chang'e 3 adalah
bagian kedua dari target misi antariksa China, yang meliputi proses mengorbit,
mendarat di benda langit selain Bumi, dam kembali ke Bumi. Kesuksesan misi
Chang’e mengikuti sukses misi Chang’e 1 pada tahun 2007 dan Chang’e 2 pada
tahun 2010.
Sun Huixian, deputi
pimpinan insinyur yang menangani misi Chang'e, mengatakan bahwa kesuksesan
pendaratan ini menunjukkan kekuatan China dalam dunia keantariksaan. Chang'e
adalah wahana pertama yang mendarat di Bulan setelah akhir misi Apollo pada
tahun 1970an.
"Dibandingkan
dengan kompetisi keantariksaan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet abad lalu,
pendaratan kembali ke Bulan kali ini lebih didasari oleh keingintahuan akan
bagian semesta yang belum diketahui," ungkap Sun seperti dikutip Xinhua,
Sabtu kemarin.
Selain bermakna
secara ilmiah, misi China ke Bulan juga berarti dalam sudut pandang budaya
China. Dalam legenda, ada seorang wanita bernama Chang'e yang membawa
piaraannya, Yutu, ke Bulan, hingga akhirnya menjadi dewi.
"Di luar
eksplorasi ilmiah, wahana ke Bulan ini adalah respon dari budaya tradisional
dan imajinasi China. Misi ke Bulan China akan dilanjutkan dengan legenda
indah," kata Zhang Yiwu, profesor di Peking University.
Chang'e
mendarat setelah 12 hari peluncurannya dari Xichang Satellite Launch Centre di
Sichuan. Fakta-fakta baru tentang Bulan dalam waktru dekat bisa terkuak lewat
sumbangsih salah satu raksasa Asia ini.
Daftar Referensi :
http://sains.kompas.com/read/2013/12/15/1741217/China.Sukses.Mendarat.di.Bulan.pada.Malam.Minggu
Referensi Gambar :
https://www.google.com/search?q=misi+peluncuran+cima+pertama&source
Tidak ada komentar:
Posting Komentar