NAMA : MUTIA ROSA MAHARANI
NPM : 16513232
KELAS : 4PA13
A. Sejarah AI
Kecerdasan Buatan atau kecerdasan yang ditambahkan
kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau Intelegensi
Artifisial (bahasa Inggris: Artificial Intelligence atau hanya
disingkat AI) didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti
ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam
suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan
manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain
sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf
tiruan dan robotika.
Artificial
Intelligence yaitu cabang ilmu komputer yang berusaha untuk menulis
program-program komputer yang sangat rumit. Ada dua cabang studi yaitu bahasa
dan penyelesaian masalah. Komputer adalah metafor mesin untuk otak
manusia. Sejak dulu, 430 SM, sudah dianggap bahwa otak manusia seperti mesin.
Komputer adalah mesin rumit serbaguna yang dapat memproses info dengan cepat
dan tepat, serta berbeda struktur fisik dibandingkan dengan manusia tetapi
dua-duanya beroperasi sesuai prinsip-prinsip umum yang serupa. Manusia dan komputer
memiliki kesamaan yaitu mempunyai sejumlah mekanisme internal, mempunyai
mekanisme proses sentral dengan kapasitas terbatas, dan mekanisme perhatian
terbatas pada manusia.
B. AI dan Kognisi Manusia (Mesin Berpikir)
Artificial Intelligence atau yang
disebut dengan kecerdasan buatan ini adalah ilmu yang berdasarkan proses
manusia berpikir. Hal ini dapat dilihat pada cara kerja AI dan kognisi manusia
dimana cara kerja kognisi manusia adalah menerima stimulus, kemudian diproses
dan setelah itu akan menghasilkan respon dan cara kerjaArtificial
Intelligence adalah menerima input, diproses dan kemudian mengeluarkan
output berupa suatu keputusan. Dengan demikian, melalui pengetahuan tentang
proses berpikir dan mengetahui bagaimana untuk membuat asumsi-asumsi yang pasti
tentang bagaimana cara berpikir tersebut, maka dengan asumsi-asumsi itulah para
peneliti menggunakannya untuk mendesain suatu program komputer yang mempunyai
kecerdasan secara buatan.
Pada saat otak manusia mendapat informasi dari luar,
maka suatu proses berpikir memberikan petunjuk tindakan atau respon apa yang
dilakukan. Hal ini merupakan suatu reaksi otomatis dan respon yang spesifik
dicari untuk menyelesaikan masalah tertentu. Demikian halnya dengan Artificial
Intelligence yang dibuat untuk membantu manusia untuk menyelesaikan masalahnya.
Dalam proses
berpikir, proses ini berhubungan dengan fakta-fakta yang sangat banyak sebelum
memberikan respon atau tindakan. Selama proses, ada suatu sistem yang
mengarahkan pemilihan respon yang tepat dan disebut dengan pemotongan. Proses
ini mengeliminasi litasan dari berpikir yang tidak relevan dalam usaha mencapai
tujuan. Jadi proses ini akan memotong setiap fakta-fakta yang tidak akan
mengarah ke tujuan.
C. AI dan Sistem Pakar (ELIZA, Parry, Net Talk)
Menurut Tolle (2008), sistem pakar (expert system)
merupakan sebuah program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan
menyelesaikan masalah-masalah spesifik seperti layaknya seorang pakar (humam
expert). Seorang pakar adalah seorang individu yang memiliki kemampuan
pemahaman yang superior dari suatu masalah, contohnya seorang dokter, penasihat
keuangan, pakar mesin mobil, teknisi komputer, dan sebagainya.
Sistem pakar biasa disebut dengan knowledge-based
system. Sistem ini bekerja dengan pengetahuan (knowledge) dan metode
analisis yang telah didefinisikan terlebih dahulu oleh pakar yang sesuai dengan
bidang keahliannya. Sistem ini disebut dengan sistem pakar karena fungsi dan
perannya sama seperti seorang ahli yang harus memiliki pengetahuan dan pengalaman
dalam memecahkan sebuah permasalahan ataupun persoalan.
Tujuan dari sistem pakar adalah untuk memindahkan
pengetahuan dari seorang ahli atau sumber keahlian lain ke dalam komputer dan
kemudian memindahkan dari komputer kepada pengguna yang tidak ahli (bukan
pakar) (Tolle, 2008). Aktivitas utama yang dilakukan untuk proses pemindahan
kepakaran, yaitu:
1. Akuisi pengetahuan (knowledge acquisition)
adalah kegiatan mencari dan mengumpulkan pengetahuan dari para ahli atau sumber
keahlian yang lain.
2. Representasi pengetahuan (knowledge representation)
adalah kegiatan menyimpan dan mengatur penyimpanan pengetahuan yang diperoleh
ke dalam komputer.
3. Inferensi pengetahuan (knowledge inferencing)
adalah kegiatan melakukan inferensi berdasarkan pengetahuan yang telah disimpan
dalam komputer.
4. Pemindahan pengetahuan (knowledge
transfering) adalah kegiatan pemindahan pengetahuan dari komputer ke
pemakai yang tidak ahli.
a. Eliza merupakan
program yang dibuat oleh Joseph Weizwenbaum (1967). Program ini dapat melakukan
terapi terhadap pasien dengan mengajukan beberapa pertanyaan.
b. Parry adalah sistem
pakar yang juga paling awal dikembangkan di Stanford University oleh seorang
psikiater, Kenneth Colby, yang menstimulasikan seorang paranoid.
c. NetTalk adalah sebuah program yang belajar mengucapkan teks
bahasa Inggris yang ditulis dengan menjadi teks yang ditampilkan sebagai
masukan dan pencocokan transkripsi fonetik untuk perbandingan.
D. Penggunaan AI sebagai Expert
System yang dapat digunakan untuk mendukung system pengambilan keputusan
(Diagnosa)
Salah satu implementasi yang diterapkan sistem pakar
dalam bidang psikologi, yaitu tes kepribadian. aplikasi tes kepribadian
berbasiskan sistem pakar ini, lebih mudah dan lebih cepat dalam proses
pengukuran kepribadian dibandingkan metode terdahulu, sehingga memberikan
banyak keuntungan dari segi penghematan waktu, tenaga, dan memudahkan kinerja
user (pemakai) dalam mengukur kepribadiannya masing-masing. Selain itu aplikasi
tes kepribadian ini dikemas dengan tampilan yang cukup menarik.
Bagi masyarakat
yang ingin mengetahui ukuran kepribadiannya, mereka dapat menggunakan aplikasi
ini sebagai referensi, dan bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa psikologi,
aplikasi ini dapat dijadikan tambahan untuk mendukung studi mereka terutama
untuk sub bidang pengukuran kepribadian. Namun demikian, aplikasi tes
kepribadian berbasiskan sistem pakar ini tidak bisa menggantikan seorang ahli
karena dia pakar di bidangnya. Aplikasi sistem pakar ini hanyalah alat bantu
yang sangat bergantung pada data-data yang di-input oleh seorang programmer
sehingga aplikasi sistem pakar ini haruslah selalu dikembangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar