Jumat, 04 April 2014

EFEK RUMAH KACA

Apa yang dimaksud dengan efek rumah kaca ?
Efek rumah kaca sangatlah penting bagi hidup manusia!  Efek gas rumah kaca alami menjaga Bumi lebih hangat dari kondisi sebenarnya.  Tanpa efek rumah kaca, planet Bumi akan menjadi terlalu dingin untuk mendukung hidup manusia.
Suhu udara Bumi ditentukan oleh keseimbangan antara energi yang masuk dari Matahari dalam bentuk radiasi yang terlihat (sinar matahari) dan energi yang secara konstan dikeluarkan oleh permukaan Bumi ke angkasa dalam bentuk radiasi infra merah yang tidak terlihat (panas).
Energi matahari masuk ke Bumi melalui lapisan atmosfer yang transparan, tanpa mengalami perubahan, dan kemudian memanaskan permukaan Bumi.  Namun radiasi infra merah yang terlepas dari permukaan Bumi sebagian diserap oleh beberapa jenis gas di atmosfer, dan sebagian dipantulkan kembali ke Bumi.  Efek dari fenomena ini yaitu penghangatan permukaan Bumi dan lapisan bawah atmosfer.  Fenomena ini yang disebut efek rumah kaca.
Gas-gas penyerap utama yang berada di atmosfer yaitu uap air (bertanggung jawab sekitar dua pertiga dari efek tersebut) dan karbon dioksida.  Metana, nitro oksida, ozon dan beberapa gas lain di atmosfer yang berada dalam jumlah sedikit juga berkontribusi pada efek rumah kaca.  Tanpa efek rumah kaca, Bumi akan, secara rata-rata, 33oC lebih dingin dari kondisi sekarang.

Hubungan efek rumah kaca dengan pemanasan global (global warming)

Belakangan ini di mana-mana orang–orang banyak yang membicarakan mengenai pemanasan global (global warming).Pemanasan glaobal ini membuat temperatur bumi semakin naik, bumi semakin panas, es di kutub mencair, dan perubahan iklim yang sangat drastis.
Nah, efek rumah kaca merupakan salah satu penyebab dari timbulnya pemanasan global ini. Sebenarnya efek rumah kaca itu apa sih? Yuk kita cari tahu.
Bumi sebenarnya ditutupi oleh selimut tebal atmosfer yang melindunginya dari terpaan sinar matahari langsung . Ketika sinar matahari masuk ke dalam atsmosfer bumi menurut wikipedia, energi yang masuk ke bumi mengalami : 25% dipantulkan oleh awan atau zat lain ke atmosfer, 25% diserap awan, 45% diserap permukaan bumi dan 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi.
Selama ribuan tahun sebelum industri banyak bermunculan, rata-rata temperatur bumi adalah hampir sama dari tahun-tahun sebelumnya. Namun kegiatan manusia seratus tahun terakhir ini telah banyak membuat perubahan pada permukaan atmosfer bumi kita. Industri-industri yang dijalankan manusia telah banyak membakar energi berupa batubara, minyak bumi atau gas yang menghasilkan karbon dioksida yang selanjutnya melayang ke udara. Akibatnya jumlah karbon dioksida meningkat 30% dibanding ratusan tahun yang silam. Karbondioksida dan gas-gas lain yang melayang di udara kita inilah yang menyebabkan sinar matahari tetap tertahan dan terserap permukaan bumi. Sehingga menyebabkan temperatur bumi semakin panas.
Mengapa di saat mendung udara menjadi panas ?

Mungkin kita bertanya-tanya mengapa ketika awan dilangit terlihat hitam, yang merupakan pertanda akan turun hujan, udara disekitar terasa panas? Atau bahkan bisa menyebabkan tubuh kita gerah dan berkeringat? Padahalkan matahari tertutup awan sehingga seharusnya tidak terasa panas?
Ketika awan terlihat hitam (mendung), terjadi proses perubahan uap air (gas) berubah menjadi air (cair). Pada proses ini dilepaskan sejumlah panas (kalor) ke udara. Awan yang berwarna hitam gelap (mendung) biasanya tidak terlalu tinggi dibandingkan awan yang putih, sehingga semakin dekat jaraknya ke permukaan bumi, efek panas yang dilepaskan semakin terasa. Kondisi ini akan lebih panas jika sebelumnya matahari bersinar terik, sehingga panas yang kita rasakan adalah akumulasi dari pelepasan energi dari perubahan fase uap air menjadi air dan energi panas sisa yang dipancarkan bumi.

Sumber Referensi :
Sumber Gambar :
https://www.google.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar