Melon (Cucumis Melo . L)
merupakan tanaman buah yang termasuk dari famili Cucurbitaceae, banyak yang
menyebutkan buah melon berasal dari lembah panas Persia atau daerah mediterania
yang merupakan perbatasan antara Asia barat dengan Eropa dan Afrika, dan tanaman
ini akhirnya tersebar luas ke timur tengah dan ke Eropa.Pada abad ke 14, melon
di bawa ke Amerika oleh Columbus dan akhirnya di tanam luas ddi Colorado,
California dan Texas. Akhirnya melon tersebar ke seluruh penjuru dunia terutama
di daerah tropis dan subtropis termasuk di Indonesia.
Melon adalah salah satu
tanaman transgenik. Melon dijadikan tanaman transgenik agar tidak cepat busuk. Pengertian
dari tanaman transgenik itu sendiri adalah :
Tanaman yang
telah disisipi atau memiliki gen asing dari spesies tanaman
yang berbeda atau makhluk hidup lainnya. Penggabungan gen
asing ini bertujuan untuk mendapatkan tanaman dengan sifat-sifat yang
diinginkan, misalnya pembuatan tanaman yang tahan suhu tinggi, suhu
rendah, kekeringan, resisten terhadap organisme pengganggu tanaman, serta
kuantitas dan kualitas yang lebih tinggi dari tanaman alami. Sebagian besar rekayasa atau modifikasi sifat
tanaman dilakukan untuk mengatasi kebutuhan pangan penduduk
dunia yang semakin meningkat dan juga permasalahan kekurangan gizi manusia sehingga
pembuatan tanaman transgenik juga menjadi bagian dari pemuliaan
tanaman. Hadirnya tanaman transgenik menimbulkan kontroversi
masyarakat dunia karena sebagian masyarakat khawatir apabila tanaman tersebut
akan mengganggu keseimbangan lingkungan (ekologi),
membahayakan kesehatan manusia, dan memengaruhi perekonomian global.
Aplikasi
yang Telah di Kembangkan pada Tanaman Transgenik
Beberapa tanaman transgenik
telah diaplikasikan untuk menghasilkan tiga macam sifat unggul, yaitu tahan hama, tahan herbisida,
dan buah yang dihasilkan tidak mudah busuk. Tanaman jagung dan kapas transgenik dengan
sifat tahan hama telah diproduksi secara massal dan dipasarkan di dunia. Gen asing yang banyak digunakan untuk sifat
resistensi hama ini adalah gen penyandi toksin Bt dari bakteri Bacillus thuringiensis. Sejak tahun 1996, Monsanto,
salah satu perusahaan multinasional di bidang bioteknologi, telah menjual benih kapas transgenik
dengan merek dagang "Bollgard". Selain itu, tanaman kedelai dan kanola tahan
herbisida juga telah dijual ke berbagai negara, termasukIndonesia,
dengan merek "Roundup Ready".
Ada beberapa jenis buah
melon yang tersedia di pasaran saat ini. Meskipun belum sepopuler buah
semangka, melon sudah mulai dicari dan peminatnya semakin bertambah.
Aplikasi yang sedang di Kembangkan pada Tanaman Transgenik
Dalam tahap penelitian,
tanaman transgenik sedang diaplikasikan untuk menghasilkan senyawa yang
bermanfaat bagi kesehatan manusia, seperti vitamin A dan vaksin. Untukproduksi vaksin yang dapat dimakan (edible vaccine),
contoh tanaman yang sedang dikembangkan adalah pisang, kentang, dan tomat. Salah satu tanaman transgenik yang sudah
diteliti sejak tahun 1980 untuk mengurangi jumlah penderita defisiensi
(kekurangan) vitamin A adalah padi emas.
Aplikasi lain yang sedang dikembangkan
adalah penggunaan tanaman untuk membersihkan polusi tanah dari senyawa beracun
(seperti arsen) dan logam berat (contohnya merkuri). Gen asing dari bakteri ditransfer ke dalam tembakau dan Arabidopsis sehingga kedua tanaman tersebut dapat
menarik merkuri dalam tanah dan mengubahnya menjadi
senyawa yang mudah menguap serta tidak berbahaya.
Tanaman Arabidopsis juga dikembangkan untuk memproduksi poli(3-hidroksibutirat) atau PHB, suatu bahan pembentuk
plastik yang mudah diurai (biodegradable). Sebagian besar plastik yang
ada dibuat dari sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, salah satunya adalah minyak bumi.
Untuk mengurangi penggunaan sumber daya tersebut, digunakan PHB yang dihasilkan
oleh bakteri, seperti Alcaligenes eutrophus. Empat pen
pembentuk PHB dari bakteri tersebut telah ditransfer ke Arabidopsis sehingga tanaman tersebut dapat
menghasilkan PHB. Penelitian tentang PHB dari tumbuhan masih dalam tahap
pengembangan sebelum diproduksi massal.
Pengaruh pada Kesehatan Manusia
Sikap kontra terhadap produk tanaman
transgenik umumnya berasal dari organisasi non-pemerintah/LSM, sepertiGreenpeace dan Friends of
the Earth Internasional. Dari segi kesehatan, tanaman ini dianggap
dapat menjadi alergen(senyawa yang menimbulkan alergi) baru bagi manusia. Untuk
menanggapi hal tersebut, para peneliti menyatakan bahwa sebelum suatu tanaman
transgenik diproduksi secara massal, akan melakukan berbagai pengujian potensi alergi dantoksisitas untuk
menjamin agar produk tanaman tersebut aman untuk dikonsumsi. Apabila berpotensi
menyebabkan alergi, maka tanaman transgenik tersebut tidak akan dikembangkan
lebih lanjut. Kekhawatiran lain yang timbul di masyarakat adalah kemungkinan
gen asing pada tanaman transgenik dapat berpindah ke tubuh manusia apabila
dikonsumsi. Pendapat tersebut dinilai berlebihan oleh para ilmuwan karena
makanan yang berasal dari tanaman transgenik akan terurai menjadi unsur-unsur
yang dapat diserap tubuh sehingga tidak akan ada gen aktif. Untuk
memberikan kebebasan kepada masyarakat dalam memilih produk transgenik atau
produk alami, berbagai negara, khususnya negara-negara Eropa, telah melakukan
pemberian label terhadap produk transgenik. Pelabelan tersebut juga bertujuan
untuk memberikan informasi kepada konsumen sebelum mengonsumsi hasil tanaman
transgenik.
Melon memiliki banyak manfaat untuk
kesehatan, seperti :
§ Mengobati kanker
§ Menurunkan resiko penyakit jantung dan
store
§ Memiliki kandungan serat yang tinggi
§ Mengatasi sembelit
§ Mengandung vitamin C
§ Bisa memperlancar proses pencernaan
§ Mencegah terjadinya sariawan
§ Mengatasi penyakit pencernaan lainnya
Sources :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar