NAMA : MUTIA ROSA MAHARANI
KELAS : 2PA13
NPM : 16513232
1. Penyesuain Diri dan Pertumbuhan Personal
a.
Penyesuain
Diri
Penyesuain
diri adalah suatu proses yang mencakup respon mental dan tingkah laku, dimana
individu berusaha untuk berhasil mengatasi kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya,
ketegangan-ketegangan, konflik-konflik, dan frustasi yang dialaminya, sehingga
terwujud tingkat keselarasan atau harmoni antara tuntutan dari dalam diri
dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan dimana ia tinggal. (Schneiders dalam
Desmita, 2009:192).
b.
Pertumbuhan
Personal
Pertumbuhan
adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses-proses pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal yang sehat pada waktu yang
normal. Proff Gessel mengatakan bahwa pertumbuhan pribadi manusia berlangsung
secara terus-menerus.
Proses
Pertumbuhan Individu secara fisik
Dari bayi
hingga tua kita sebagai manusia normal mengalami pertumbuhan secara terus
menerus. Penyesuaian diri dengan lingkungan nya pun terus berkembang.
Variasi
dalam Pertumbuhan
Dalam
variasi pertumbuhan memang sangat beragam. Tidak semua individu berhasil dalam
melakukan penyesuaian diri berdasarkan tingkatan usia, pertumbuhan fisik,
maupun sosial nya. Mengapa? karena terkadang terdapat rintangan-rintangan yang
menyebabkan ketidakberhasilan individu dalam melakukan penyesuaian, baik
rintangan itu dari dalam diri atau dari luar diri.
Kondisi-Kondisi
untuk Bertumbuh
Kondisi jasmani seperti pembawa atau konstitusi
fisik dan tempramen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek perkembangannya
secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh, kondisi
jasmani dan kondisi pertumbuhan fisik memang sangat mempengaruhi bagaimana
individu dapat menyesuaikan diri nya.
Carl Roger (1961) menyebutkan 3 aspek yang memfasilitasi
pertumbuhan personal dalam suatu hubungan :
è Keikhlasan kemampuan untuk menyadari perasaan sendiri,
atau menyadari kenyataan.
è Menghormati keterpisahan dari orang lain tanpa
kecuali, dan
è Keinginan yang terus menerus untuk memahami atau
berempati terhadap orang lain.
Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan personal :
1. Faktor Biologis
Karakteristik anggota tubuh yang berbeda setiap orang,
kepribadian, atau warisan biologis yang sangat kental.
2. Faktor Geografis
Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kepribadian
seseorangdan nantinya akan menentukan baik atau tidaknya pertumbuhan personal
seseorang.
3. Faktor Budaya
4. Tidak di pungkiri kebudayaan juga berpengaruh penting
dalam kepribadian seseorang, tetapi bukan berarti setiap orang dengan
kebudayaan yang sama memiliki kepribadian yang sama juga.
Selain itu,
ada satu hal yang tidak kalah penting berkaitan dengan penyesuaian diri dan
pertumbuhan personal adalah komunikasi. Dengan kemampuan komunikasi yang baik
maka penyesuaian diri dan pertumbuhan personal seseorang juga akan berjalan
baik.
2.
Stress
a.
Arti Penting Stress
Stress adalah suatu
kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang,
tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh
individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah
beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga
perbuatan kurang terkontrol secara sehat. Stres tidak selalu buruk, walaupun
biasanya dibahas dalam konteks negatif, karena stres memiliki nilai positif ketika
menjadi peluang saat menawarkan potensi hasil. Sebagai contoh, banyak
profesional memandang tekanan berupa beban kerja yang berat dan tenggat waktu
yang mepet sebagai tantangan positif yang menaikkan mutu pekerjaan mereka dan
kepuasan yang mereka dapatkan dari pekerjaan mereka.
Stress bisa positif dan bisa negatif. Para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau stres yang menyertai tantangan di lingkungan kerja, beroperasi sangat berbeda dari stres hambatan, atau stres yang menghalangi dalam mencapai tujuan.Meskipun riset mengenai stres tantangan dan stres hambatan baru tahap permulaan, bukti awal menunjukan bahwa stres tantangan memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit negatifnya dibanding stres hambatan
Stress bisa positif dan bisa negatif. Para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau stres yang menyertai tantangan di lingkungan kerja, beroperasi sangat berbeda dari stres hambatan, atau stres yang menghalangi dalam mencapai tujuan.Meskipun riset mengenai stres tantangan dan stres hambatan baru tahap permulaan, bukti awal menunjukan bahwa stres tantangan memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit negatifnya dibanding stres hambatan
b.
Tipe-tipe Stress
Tipe-tipe stress
terbagi menjadi empat, yaitu :
è
Tekanan
Biasanya tekanan
muncul tidak hanya dalam diri sendiri, mealinkan di luar diri juga. Karena
biasanya apa yang menjadi pandangan kita terkadang bertentangan dengan
pandangan orang tua, itu yang terkadang menjadi salah satu tekanan psikologis
bagi seorang anak yang akan menimbulkan stress pada anak tersebut.
è
Frustasi
Suatu kondisi
psikologis yang tidak menyenangkan sebagai akibat terhambatnya seseorang dalam mencapai
apa yang diinginkannya.
è
KonflikPerbedaan pendapat, perbedaan cara pandang bahkan
perbedaan pandangan dalam mencapai suatu tujuan itu akan menimbulkan koflik.
Biasanya tidak hanya konflik dengan diri sendiri, banyak juga konflik ini
terjadi antar beberapa orang, kelompok, bahkna organisasi.
è
Kecemasan
Khawatir, gelisah,
takut dan perasaan semacamnya itu merupakn suatu tanda atau sinyal seseorang
mengalami kecemasan. Biasanya kecemasan di timbulkan karena adanya rasa kurang
nyaman, rasa tidak aman atau merasa terancam pada dirinya.
c.
Symptom Reducing Responses
Terhadap Stress
Pengertian
Symptom-Reducing Responses terhadap Stress
Kehidupan akan terus
berjalan seiring dengan brjalannya waktu. Individu yang mengalami stress tidak
akan terus menerus merenungi kegagalan yang ia rasakan. Untuk itu setiap individu
memiliki mekanisme pertahanan diri masing-masing dengan keunikannya
masing-masing untuk mengurangi gejala-gejala stress yang ada.
Mekanisme Pertahanan
Diri
Indentifikasi adalah
suatu cara yang digunakan individu untuk mengahadapi orang lain dengan
membuatnya menjadi kepribadiannya, ia ingin serupa dan bersifat sama seperti
orang lain tersebut. Misalnya seorang mahasiswa yang menganggap dosen
pembimbingnya memiliki kepribadian yang menyenangkan, cara bicara yang ramah,
dan sebagainya, maka mahasiswa tersebut akan meniru dan berperilaku seperti
dosennya.
è
Kompensasi
Seorang individu
tidak memperoleh kepuasan dibidang tertentu, tetapi mendapatkan kepuasaan
dibidang lain. Misalnya Andi memiliki nilai yang buruk dalam bidang Matematika,
namun prestasi olahraga yang ia miliki sangat memuaskan.
è
Overcompensation / Reaction Formation
Perilaku seseorang
yang gagal mencapai tujuan dan orang tersebut tidak mengakui tujuan pertama
tersebut dengan cara melupakan serta melebih-lebihkan tujuan kedua yang
biasanya berlawanan dengan tujuan pertama. Misalnya seorang anak yang ditegur
gurunya karena mengobrol saat upacara, beraksi dengan menjadi sangat tertib
saat melaksanakan upacara san menghiraukan ajakan teman untuk mengobrol.
è Sublimasi
Sublimasi adalah
suatu mekanisme sejenis yang memegang peranan positif dalam menyelesaikan suatu
konflik dengan pengembangan kegiatan yang konstruktif. Penggantian objek dalam
bentuk-bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat dan derajatnya lebih tinggi.
Misalnya sifat agresifitas yang disalurkan menjadi petinju atau tukang potong
hewan.
è Proyeksi
Proyeksi adalah
mekanisme perilaku dengan menempatkan sifat-sifat bain sendiri pada objek
diluar diri atau melemparkan kekurangan diri sendiri pada orang lain. Mutu
Proyeksi lebih rendah daripada rasionalisasi. Contohnya seorang anak tidak
menyukai temannya, namu n ia berkata temannya lah yang tidak menyukainya.
è Introyeksi
Introyeksi adalah
memasukan dalam diri pribadi dirinya sifat-sifat pribadi orang lain. Misalnya
seorang wanita mencintai seorang pria lalu ia memasukkan pribadi pria tersebut
ke dalam pribadinya.
è Reaksi Konversi
Secara singkat
mengalihkan koflik ke alat tubuh atau mengembangkan gejala fisik. Misalnya
belum belajar saat menjelang bel masuk ujan, seorang anak wajahnya menjadi pucat
berkeringat.
è Represi
Represi adalah
konflik pikiran, impuls-impuls yang tidak dapat diterima dengan paksaan ditekan
ke dalam alam tidak sadar dan dengan sengaja melupakan. Misalnya seorang
karyawan yang dengan sengaja melupakan kejadian saat ia di marahi oleh bosnya
tadi siang.
è Supresi
Supresi yaitu menekan
konflik impuls yang tidak dapat diterima secara sadar. Individu tidak mau
memikirkan hal-hal yang kurang menyenangkan dirinya. Misalnya dengan berkata
"Sebaiknya kita tidak membicarakan hal itu lagi."
è Denial
Denial adalah
mekanisme perilaku penolakan terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan. Misalnay
seorang penderita diabetes memakan semua makanan yang menjadi pantangannya.
è Regresi
Regresi adalah
mekanisme perilaku seorang yang apabila menghadapi konflik frustasi, ia menarik
diri dari pergaulan. Misalnya artis yang sedang digosipkan selingkuh karena
malu maka ia menarik diri dari perkumpulannya.
è Fantasi
Fantasi adalah
apabila seseorang menghadapi konflik-frustasi, ia menarik diri dengan berkhayal/berfantasi,
misalnya dengan lamunan. Contoh seorang pria yang tidak memilki keberanian
untuk menyatakan rasa cintanya melamunkan berbagai fantasi dirinya dengan orang
yang ia cintai.
è Negativisme
Adalah perilaku
seseorang yang selalu bertentangan / menentang otoritas orang lain dengan
perilaku tidak terpuji. Misalkan seorang anak yang menolak perintah gurunya
dengan bolos sekolah.
è Sikap Mengritik Orang
Lain
Bentuk pertahanan
diri untuk menyerang orang lain dengan kritikan-kritikan. perilaku ini termasuk
perilaku agresif yang aktif. Misalkan seorang karyawan yang berusaha
menjatuhkan karyawan lain dengan adu argument saat rapat berlangsung.
d. Pendekatan problem solving
terhadap stress
Salah satu cara dalam menangani stress yaitu menggunakan
metodebiofeddback, tekniknya adalah mengetahui bagian-bagian tubuh mana
yang terkena stress kemudian belajar untuk menguasainya. Tekhnik ini
menggunakan serangkaian alat yang sangat rumit sebagai Feedback.
Melakukan sugesti untuk diri sendiri juga dapat lebih efektif karena kita
tahu bagaimana keadaan diri kita sendri. Berikan sugesti-sugesti yang positif,
semoga cara ini akan berhasil ditambah dengan pendekatan secara spiritual
(mengarah pada Tuhan).
Sorces :