Jumat, 02 Oktober 2015

DIMENSI KOMUNIKASI DAN HAL-HAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN DIMENSI KOMUNIKASI

Tugas ke-2 : Psikologi Manajemen

I.                   PENDAHULUAN

“Dimensi Komunikasi” adalah proses penyampaian pesan yang disampaikan melalui lambang-lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan. Penyampaian komunikasi biasanya menggunakan mulut, tetapi ternyata komunikasi yang efektif itu tidak hanya menggunakan mulut saja tetapi menggunakan ekspresi wajah, postur tubuh, dan kontak mata.
Pada dimensi komunikasi terdapat empat dimensi komunikasi yaitu isi, suara, jaringan komunikasi, dan arah komunikasi. Selain itu dimensi komunikasi juga terdapat faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, kami membuat ini agar dapat mengetahui bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan efektif, serta untuk mengetahui apa saja unsur-unsur yang terdapat dalam berkomunikasi.

A.    DEFINISI KOMUNIKASI
(Mutia Rosa Maharani)
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan berita atau informasi dari seseorang ke orang lain. Suatu komunikasi yang tepat tidak akan terjadi apabila dalam penyampaian berita tersebut tidak di sampaikan secara patut dan penerima berita menerimanya tidak dalam bentuk distorsi. Distorsi ini dapat terjadi karena seseorang mempersepsi lain dari apa yang dimaksudkan oleh pengirim informasi. Oleh sebab itu komunikasi ini sangat erat hubungannya dengan persepsi.

Herbert T mengemukakan bahwa communication is the process by which meaning or knowledge is transferred from one person to another , usually for the purpose of obtaining some specific goal. Komunikasi adalah proses mentransfer pengetahuan atau makna untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan Krech menyatakan “A simple definition of communication would refer to the use of symbols to achieve common or shared information about an object”. Singkatnya komunikasi adalah kegiatan menggunakan simbol-simbol dalam rangka menyampaikan informasi tentang suatu objek.

B.     DIMENSI KOMUNIKASI 
Terdapat 4 dimensi dari proses komunikasi diantaranya:
1.      Isi
A berbicara kepada B tentang sesuatu. Proses itu mempunyai suatu isi. Apabila kita bersuara di dalam suatu percakapan, biasanya isinya pertama-tama adalah diri kita. Memang, isi dari komunikasi adalah merupakan hal yang dipikirkan oleh para ahli psikologi dan ahli bisnis ketika mereka memikirkan tentang hubungan antar manusia. Kita juga dapat melihat adanya pembagian golongan dalam hal isi. Kita dapat membeda-bedakan kategori dari jenis isi, misalnya apakah hal itu merupakan fakta atau merupakan perasaan.
2.      Suara
Kita dapat menjumpai suara saluran seperti gangguan udara pada kawat telepon yang menyebabkan B sukar untuk mendengar apa yang dikatakan oleh A. kita juga perlu memikirkan tentang adanya suara-suara psikologis, seperti misalnya pikiran B tentang hal-hal lain, sehingga sekali lagi adalah sukar bagi B untuk mendengarkannya: ia tidak memahami kata-kata yang dipergunakan oleh A di dalam cara sebagaimana A memahaminya.
3.      Jaringan Komunikasi
Biasanya kita berpikir bahwa percakapan antara A dengan B adalah langsung. Tetapi banyak percakapan semacam itu, terutama di dalam organisasi, ditengahi oleh orang lain. Suatu hal yang dianggap harus dinyatakan oleh bagan organisasi kepada kita ialah bahwa A dapat berbicara dengan B hanya dengan melalui C atau D.
4.      Arah Komunikasi
Arah Komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu satu arah dan dua arah. Lagi-lagi ini adalah merupakan dimensi yang bebas. Apapun yang mungkin dikatakan oleh A dan B, sejauh manapun gangguan suara ikut terlibat, bagaimanapun jaringannya, A mungkin berbicara dengan B cara ini: A=>B; atau cara ini: A=><=B. A dapat berbicara dan B hanya dapat mendengarkan, yaitu komunikasi satu arah; atau A dapat berbicara dan B dapat membalas berbicara kembali, yaitu komuniksai dua arah.
      
                  Menurut Edward Depari (Widjaja, 2000:13) menyatakan bahwa, “Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang disampaikan melalui lambang-lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan dengan maksud mencapai kebersamaan (commons”).Menurut E.O. Wolman dalam buku Dictionary of Behavioral Science menyebutkan enam pengertian komunikasi :
1.      Penyampaian perubahan energi dari suatu tempat ke tempat lain seperti dalam sistem saraf atau penyampaian gelombang-gelombang suara.
2.      Penyampaian atau penerimaan signal atau pesan oleh organisme.
3.      Pesan yang disampaikan.
4.      (Teori Komunikasi). Proses yang dilakukan satu sistem untuk mempengaruhi sistem yang lain melalui pengaturan signal-signal yang disampaikan.
5.      (K. Lewin). Pengaruh satu wilayah pesona pada wilayah pesona yang lain sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan perubahan yang berkaitan pada wilayah lain.
6.      Pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psikoterapi.

Sedangkan menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku dimensi-dimensi Komunikasi mendefinisikan bahwa :
“Komunikasi adalah penyampaian lambang yang berarti oleh seseorang kepada orang lain, baik dengan maksud agar mengerti maupun agar berubah perilakunya”.

C.    Unsur-unsur yang Terdapat dalam Komunikasi
Dalam komunikasi terdapat unsur-unsur komunikasi, yaitu:
1.      Sumber, pengirim informasi yang bias terdiri dari satu orang, maupun kelompok. Sumber umumnya disebut sebagai komunikator, source, sender, encode.
2.      Pesan adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima yang dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Pesan disebut juga sebagai message.
3.      Media adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.
4.      Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima pesan bisa satu atau lebih. Penerima bisa disebut komunikan, audience, receiver.
5.      Efek adalah perbedaan antara apa yang difikirkan, disesuaikan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang (De fleur, 1982).
6.      Umpan balik adalah salah satu bentuk pengaruh yang berasal dari penerima.

Dalam komunikasi terdapat beberapa faktor yang memperlancar dan menghambat komunikasi, diantaranya adalah:

D.    Faktor yang memperlancar komunikasi yaitu:
(Ririn Andarini)
è Saling membutuhkan
è Menggunakan media
è Menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti
è Menggunakan bahasa isyarat (komunikasi non verbal)
è Waktu yang cukup
è Menguasai metode penyampaian

E.     Faktor yang menghambat komunikasi diantaranya yaitu:
è Keterbatasan waktu tidak sempat berkomunikasi, tergesa-gesa dalam berkomunikasi, artinya tak memenuhi persyaratan komunikasi.
è Jarak psikologis biasanya terjadi akibat adanya perbedaan status yaitu status sosial maupun status dalam pekerjaan,
è Evaluasi dini seringkali orang sudah berprasangka atau menarik kesimpulan sebelum menerima, menggalang keseluruhan informasi atau pesan dan mencemari menghambat komunikasi yang baik, lingkungan yang tidak mendukung
è Suhu, panas atau dingin akan mengganggu komunikasi,
è Ribut, lingkungan fisik yang tidak mendukung,
è Keadaan fisik, perasaan pengirim pesan berpengaruh terhadap suksesnya komunikasi,
Misalnya:
1.      Komunikator bermasalah pribadi, akan mengakibatkan pesan yang disampaikannya juga kacau.
2.      Komunikator yang sakit fisik seperti suara sengau, gagap, dan sebagainya, akan mengakibatkan pesan yang disampaikan tidak jelas tertangkap oleh sasaran
3.      Keadaan si penerima pesan sama dengan komunikator, maka keadaan komunikan sangat mempengaruhi pula komunikasi, misalnya: Keadaan/perasaannya, Kesehatan fisiknya, Memiliki cacat dan lain lain.

F.     FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES KOMUNIKASI
(Debby Sri Ayu L)
      Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses komunikasi .Faktor-faktor ini terdapat pada setiap unsur komunikasi seperti: komunikator, pesan, medium dan resipiens.
§  Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses komunikasi adalah:
1.   Pengetahuan tentang komunikasi dan keterampilan
      Penguasaan bahasa dan keterampilan mempergunakan bahasa, sedangkan keterampilan mempergunakan media komunikasi untuk mempermudah proses pengertian pada resipiens. Kemampuan untuk mengenal dan menganalisis situasi pendengar sehingga dapat memberikan sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Di samping itu jenis hubungan antara komunikator dan resipiens dapat juga mempengaruhi efektivitas proses komunikasi.
2.   Sikap komunikator
      Sikap komunikator seperti agresif atau cepat membela diri, sikap yang mantap dan meyakinkan, sikap rendah hati, rela mendengar dan menerima anjuran dapat memberi dampak yang besar dalam proses komunikasi retoris.
3.   Pengetahuan umum
      Demi efektivitas dalam komunikasi retoris, komunikator sebaiknya memiliki pengetahuan umum yang luas, karena dengan begitu dia dapat mengenal dan menyelami situasi pendengar dan dapat mengerti mereka secara lebih baik. Dia harus mengetahui dan menguasai bahan yang dibeberkan secara mendalam, teliti dan tepat. Dia juga hendaknya mengetahui dan mengerti hal-hal praktis dari kehidupan harian para pendengarnya, supaya dapat menyampaikan sesuatu yang mampu menggugah hati mereka.
4.   Sistem social
      Setiap komunikator berada dan hidup di dalam system masyarakat tertentu. Posisi, pangkat atau jahatan yang dimiliki komunikator di dalam masyarakat sangat mempengaruhi efektivitas komunikasi retoris (misalnya: sebagai pemimpin atau bawahan;,sebagai orang yang berpengaruh atau tidak).
                                           5.   Sistem kebudayaan
Di samping system sosial, system kebudayaan yang dimiliki seseorang komunikator juga dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi retoris. Tingkah laku, tata adab dan pandangan hidup yang diwarisinya dari suatu kebudayaan tertentu juga mempengaruhi efektivitas dalam proses komunikasi retoris dengan manusia lain.

G.    Syarat Komunikasi Efektif
è Kontak Mata
Hal pertama yang dilakukan seorang pembicara yang baik adalah menatap lawan bicara dan mengambil jeda untuk memulai sebuah pembicaraan. Ini merupakan salah satu cara yang membantu untuk menciptakan kesan baik pada lawan bicara. Usahakan mempertahankan kontak mata sepanjang pembicaraan, agar lawan bicara anda tak merasa diabaikan. 
è Ekspresi Wajah
Wajah merupakan cermin kepribadian individual. Ekspresi wajah mengungkapkan pikiran yang sedang melintas pada diri seseorang. Sebagai contoh: sebuah senyum mengungkap keramah-tamahan dan kasihsayang, mengangkat alis mata menunjukan ekpresi heran, mengernyitkan dahi menyampaikan ketakutan dan kegelisahan. Semua emosi dan berbagai macam tingkah manusia diekspresikan dalam emosi yang berbeda yang tergambar di wajah.Jadi saat melakukan komunikasi tunjukan ekspresi bahwa anda tertarik dengan bahan pembicaraan.
è Postur Tubuh
Setiap gerak-gerik tubuh saat berbicara mesti dikoordinasikan dengan kekuatan meyakinkan dari anda. Mereka bisa jadi semacam tambahan untuk cara efektif yang dapat ditangkap secara visual daripada secara verbal. Sebagai contoh: menundukan kepala menunjukkan penyelesaian pernyataan, mengangkat kepala menunjukkan akhir pertanyaan, terlalu sering menggerakan bagian tubuh mengungkapkan sedang bergegas atau kebingungan. Untuk itu perhatikan gerak-gerik anda saat melakukan komunikasi dengan lawan bicara. 
è Selera Berbusana
Busana memiliki tugas penting dalam menimbulkan kesan. Orang yang berbusana sesuai dengan struktur tubuh mereka nampak lebih menarik. Penampilan fisik seseorang dan busana yang dikenakan membuat dampak pasti pada proses komunikasi. Kita semua berbusana dan mungkin banyak diantara kita tak terlalu memperhatikan, namun hal kecil ini memiliki peran untuk sebuah keefektifan berkomunikasi. Jika kita memperhatikan bagaimana cara berbusana, hal itu akan memperbaiki kemampuan komunikasi kita.



II.                ANALISA
       Dimensi komunikasi berkaitan dengan cara komunikasi kita dengan individu lain. Yang tidak hanya dari satu aspek saja, tetapi juga menggunakan beberapa aspek lain. Selain itu, dalam berkomunikasi pun haruslah sangat baik atau setidaknya lawan bicara kita mengerti apa yang kita komunikasikan kepada mereka,  agar komunikasi berjalan dengan lancar dan tidak ada suatu kekurangan apapun yang menjadikan salah persepsi atau salah tanggap.

                              


                        Daftar Pustaka
1.    Munandar, Ashar Sunyoto. 2008. PSIKOLOGI INDUSTRI dan ORGANISASI. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press)
2.    Nawangsari, Sri. 1997. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Gunadarma
3.    Zarkasi, Muslichah. 1978. Psikologi Manajemen. Jakarta: Erlangga
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/10/teori-kepemimpinan/
4.    Universitas Sumatera Utara. Chapter II