Minggu, 16 Februari 2014

MANUSIA DAN HARAPAN

Ø  Pengertian harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita. Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan itu sendiri. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita.
            Harapan hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk.
Ø  Sebab manusia mempunyai harapan
1.      Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat inilah, manusia memiliki harapan.
2.      Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya.
Ø  Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.

MANUSIA DAN KEGELISAHAN

·         Pengertian Kegelisan
Kegelisahan diartikan sebagai suatu kondisi dimana orang menghadapi halangan atau rintangan dalam mengatasi rintangan tersebut. Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram, khawatir, tidak tenang, dan cemas. Setiap hidup mausia pasti pernah merasa gelisah atau akan merasakan kegelisahan. Kegelisahan yang cukup lama akan menyebabkan suatu gangguan penyakit. Penyebab kegelisahan dapat pula disebabkan karena misteri dalam kehidupannya, orang yang tidak mempunyai dasar dalam menjalankan tugas sering kali merasa gelisah. Kegelisahan tersebut bersifat abstrak atau kegelisahan yang tidak diketahui sebab sebabnya. Berbeda dengan kegelisahan terapan atau diartikan sebagai kegelisahan yang terjadi di kehidupan sehari - hari.
Alasan mengapa setiap manusia dapat merasa gelisah karena setiap manusia memiliki hati dan perasaan. Kegelisahan berbentuk keterasingan, kesepian, dan ketidak pastian.  Saat gelisah orang akan merasa khawatir, tidak nyaman, takut, bingung, dan cemas. Perasaan cemas tersebut ada tiga macam menurut Sigmud Freud, yaitu :
1.            Kecemasan Objektif
yaitu kegelisahan ini mirip dengan kegelisahan terapan merupakan kegelisan yang tercakup wajar dalam kehidupuan sehari hari.
2.            Kecemasan Neurotik, yaitu kegelisahan akibat pengamatan tentang bahaya dari naluri. Dan mersakan rasa takut yang irrasional seperti fobia, gugup, dan sebagainya.
3.            Kecemasan Moral, yaitu kecemasan yang muncul dari emosi pada diri sendiri seperti iri, dengki, dendam, hasut, marah, rendah diri.
·         Sebab-sebab orang merasakan kegelisahan
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang merasakan kegelisahan. Faktor tersebut ada yang berasal dari dalam diri seseorang dan ada juga yang berasal dari luar diri seseorang. Ada beberapa faktor penyebab kegelisahan, antara lain :
1)    Gelisah karena telah melakukan suatu perbuatan dosa yang ditentang nuraninya.
2)     Gelisah karena diasingkan oleh orang – orang disekitarnya.
3)     Gelisah karena takut kehilangan hak miliknya (contoh : takut akan kehilangan hartanya).
4)     Gelisah karena kurangnya persiapan suatu kegiatan yang akan dilakukan (contoh : ketika akan menghadapi ujian tetapi belum ada persiapannya).
5)     Ini hanya sebagian kecil dari sekian banyaknya faktor yang dapat menyebabkan seseorang gelisah.
·         Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi atau sendiri, kesepian biasanya disebabkan karena dia tidak mempunyai teman atau dia sendiri yang ingin menyendiri karena suasana hati yang sedang kacau. Tapi dalam hal ini kita harus membedakan kesepian dengan kesendirian karena dua kata itu memiliki makna yang berbeda.
Kesepian tidak selalu karena dia sendiri atau tidak mempunyai teman lantas hal itu membuatnya kesepian. Ada juga orang yang memilki banyak teman dan keluarga tetapi ia merasa tidak dimengerti, tidak didengarkan, atau merasa berbeda dari orang lain.
·         Sebab-sebab terjadinya kesepian
Keterpisahan mungkin kata yang paling tepat untuk menjadi salah satu penyebab kesepian. Dua kekasih yang saling mencintai dan tiba - tiba harus terpisah jarak karena suatu kondisi bisa membuat keduanya merasa kesepian. Kesepian semacam itu bisa berdampak frustasi dari kedua belah pihak dan karena ingin mengatasi kesepiannya itu mungkin mereka akan mecari pasangan baru lainnya.
Sebab kesepian lainnya bisa juga karena dia direndahkan atau dipermalukan dalam lingkungannya. Hal itu membuatnya enggan untuk mengenal dunia lain sehingga ia membuat semacam tembok dalam dirinya untuk menyendiri. Tapi hal itu justru malah membuatnya makin kesepian.
Kejadian masa lampau yang buruk pun bias menjadi salah satu penyebabnya. Seseorang selalu takut akan menghadapi masa depannya karena masa lampaunya. Terpaksa hal itu membuatnya frustasi dan menjauhi keramaian.
·         Ketidak Pastian
Ketidak pastiaan berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu (pikirannya) atau mendua, apa yang dipikirkan tidak searah, kemana tujuannya tidak jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasian itu disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.Ketidakpastian atau ketidaktentuan adalah bagian dari hidup manusia. Setiap orang hidup pernah mengalaminya. Bahkan ini juga bisa terjadi pada anak kecil, misalnya ketika anak kecil ditinggalkan ibunya, lalu ia menangis kebingungan. Kebingungan itu menunjukan adanya ketidak pastiaan. Seperti anak ayam yang kehilangan induknya.
·         Sebab – Sebab Terjadinya Ketidak Pastian
Menurut Siti Meichati dalam bukunya kesehatan mental ada beberapa sebab orang tidak dapat berpikir pasti. Sebab - sebab tersebut adalah :
1.    Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurose jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus - menerus, biasanya tentang hal - hal yang tidak menyenangkan, atau sebab-sebab yang tidak diketahui oleh penderita. Misalnya,  Selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
Contoh : Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu saat terpikir olehnya ada kawannya yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu tidak hilang, tetapi justru menjadi - jadi. Apalagi setelah ia merugi.
2.    Phobia
Phobia adalah rasa ketakutan yang tidak terkendalikan, tidak normal, kepada suatu hal atau kejadian, tanpa diketahui sebab - sebabnya.
Contoh : Orang yang takut kepada tempat  yang tinggi. Secara tidak disengaja, jalan naik tidak terasa, sampai keatas, ia ketakutan luar biasa (Acrophobia).
3.    Kompulsi
Kompulsi adalah adanya keragu - raguan yang sangat mengenai apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tidak disadari untuk selalu melakukan perbuatan - perbuatan yang serupa berulang kali (Neurose).
Contoh : Keinginan untuk mengambil barang orang lain (mencuri), padahal barang itu tidak bermanfaat untuknya, dan jika ingin membelipun ia mampu (Kleptomania).
4.     Histeria
Histeria adalah neurose jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, atau sugesti dari sikap orang lain.
Contoh : Bunga seorang gadis yang cukup manis. Pada suatu hari ia melihat kekasihnya berjalan-jalan dengan gadis lain yang belum ia kenal. Rasa cemburu berkecambuk dihatinya, dan setibanya dirumah dia berteriak histeris.
5.    Delusi
Delusi adalah menujukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat. Tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
Delusi ada 3 macam :
1)   Delusi Persekusi     : Menganggap adanya keadaan yang jelek disekitarnya.
2)   Delusi Keagungan : Menganggap dirinya orang penting dan besar. Orang seperti     itu biasanya gila hormat. Menganggap orang disekitarnya sebagai orang - orang tidak penting.
3)   Delusi Melancholis : Merasa dirinya bermasalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat mengakibatkan buyuten atau delirium tremens, hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-otot tidak terkuasa lagi. Ia kehilangan ingatannya, mengalami tensi tinggi dan mengingat sesuatu yang belum pernah dialami.
            6.    Halusinasi
Halusinasi adalah khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra. Seperti para prewangan (medium) dapat digolongkan pada pengalaman halusinasi. Dengan sugesti diri orang dapat berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang - kadang karena halusinasi orang - orang  merasa mendapat tekanan - tekananan terhadap dorongan - dorongan itu menemukan untuk menentukan sasaran. Ini nampak dalam perbuatan - perbuatan penderita (Penderita itu dapat menyadari perbuatan itu, tetapi tidak dapat menahan rangsang khayalan sendiri).
Contoh : Malik adalah seorang peminum. Bila ia sedang marah, makin banyak minumnya. Setelah ia mabuk biasanya ia mengoceh (berbicara tidak menentu).
7.    Keadaan Emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sanagt terpengaruh oleh emosinya. Sampai pada keseluruhan pribadinya seperti gangguan pada nafsu makan, pusing - pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi, atau lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dan karena itu dilepaskan didalam gerakan - gerakan lari - larian, nyanyian, tertawa, dan berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak nafsu makan, tidak bersemangat, gelisah resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu bahasa, termenung, menyendiri. Jelas bahwa orang yang demikian tidak mungkin berpikir dengan tenang, dan dengan baik.